Masyarakat diminta waspada dengan promosi sertifikasi yang beredar di
media sosial maupun iklan. Promosi sertifikasi ini menjanjikan tawaran
menarik, sehingga pengusaha atau personel tidak perlu susah payah
menjalani rangkaian pengujian sertifikasi.
"Mutu nasional di Indonesia harus melewati standar sertifikasi yang
dipercaya (trust), bukan sertifikasi distrust. Saya lihat banyak promosi
sertifikasi bak supermarket, buy one get two," kata Kepala Badan
Standardisasi Nasional (BSN) Prof Bambang Prasetya dalam seminar
"Penerapan SNI/ISO 17024 untuk memperkuat Daya Saing SDM Indonesia di
Pasar Global" di Gedung BPPT, Selasa (4/10).
Dia menegaskan, BSN telah menetapkan standardisasi barang dan jasa,
personil. Jangan sampai ada sertifikat abal-abal. "Masyarakat jangan
percaya promosi-promosi sertifikasi yang distrust. Contohnya Desember
ceria, bayar satu dapat dua, cukup kirim CV dapat sertifikasi. Cara-cara
ini sangat merugikan personil atau perusahaan yang mempekerjakan
personil tersebut," tuturnya.
Dia menegaskan, salah satu solusi untuk meningkatkan kompetensi
sumber daya manusia (SDM) adalah penerapan SNI ISO/IEC 17024. Dengan
standardisasi 17024, akan meningkatkan kompetensi dan pengakuan
internasional lembaga sertifikasi personel di Indonesia.
"Masyarakat harus tahu cara memberikan sertifikasibermutu harus
menggunakan standar 17024, jadi bukan buy one get two," tandasnya.
http://www.jpnn.com/read/2016/10/05/472041/Hati-Hati!-Ada-Promosi-Sertifikat-SNI-Abal-Abal-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar