PT Permodalan Nasional Madani (Persero)menggandeng Badan Standarisasi Nasional (BSN) dalam penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk yang dihasilkan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Salah satu mitra binaan PNM dari Banyuwangi, Nanang Edy, menerima sertifikasi SNI untuk produk batik khas Banyuwangi garapannya.
Direktur Utama PT PNM Parman Nataatmadja mengatakan sinergi yang
terjalin antara PNM & BSN sejak tahun 2015 lalu terbukti efektif
dalam menciptakan pelaku UMK yang berdaya saing tinggi.
Menurutnya, dengan penerapan SNI kepada tiap-tiap pelaku usaha
diharapkan kedepannya produk dalam negeri mampu berjaya di negeri
sendiri dan juga pasar global.
"PNM dan BSN sejak tahun lalu menginisiasi kerjasama agar
standarisasi produk pelaku UMK terpenuhi,” Parman Nataatmadja, di
Jakarta, Rabu (9/11/2016).
Parman menambahkan proses untuk mendapatkan sertifikasi SNI dari BSN
tidaklah mudah. Pasalnya dibutuhkan waktu yang cukup lama serta
pengawasan yang ketat untuk meraihnya.
“Pada hari ini salah satu mitra binaan terbaik kami, yaitu pak Nanang
telah berhasil melalui proses panjang dalam meraih sertifikasi SNI,"
ungkap Parman.
PNM telah memiliki 73 kantor cabang, 668 Outlet Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM), & 312 kantor cabang Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) yang menjangkau 31 provinsi, di 421 kabupaten dan menjangkau 3.983 kecamatan.
PNM telah memiliki 73 kantor cabang, 668 Outlet Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM), & 312 kantor cabang Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) yang menjangkau 31 provinsi, di 421 kabupaten dan menjangkau 3.983 kecamatan.
Sejak 2016, PNM telah menyalurkan modal usaha kepada pelaku UMK
sebesar Rp. 15,4 Triliun dengan penerima manfaat mencapai 239 ribu
pelaku UMK se- Indonesia.
http://www.tribunnews.com/bisnis/2016/11/09/produk-ukm-banyuwangi-ini-sudah-mendapat-sertifikasi-sni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar